Rakyatmerdeka.co – Olah Raga Putaran final Piala Eropa 2016 di Perancis berjalan 11 Juni – 10 Juli 2016 serta diikuti 24 negara. Proses ajang pesta sepak bola di benua biru itu juga bertepatan dengan bulan suci untuk umat Islam, Ramadan.
Untuk muslim pencinta sepak bola di Indonesia, kejuaraan sepak bola itu juga jadi hiburan sendiri. Pasalnya kompetisi sepak bola itu berjalan pada dini hari, berbarengan dengan waktu santap sahur.
Diantara banyak pesepak bola yang nantinya bermain di putaran final Piala Eropa 2016 itu di Perancis itu ramai juga yang memeluk agama Islam juga. Sudah pasti sebagai muslim, beberapa pesepak bola itu mesti menunaikan beribadah harus, puasa dari terbit matahari sampai tenggelam sepanjang bulan Ramadan.
Hadirnya pesepak bola muslim itu tidak lain dikarenakan arus imigrasi dari Afrika Utara serta Timur Tengah, dan hadirnya tim negara-negara Eropa timur yang notabene sebagian besar Islam Bosnia serta Herzegovina.
Tim tuan rumah, Perancis, yaitu satu diantara tim yang kental dengan aroma multiras. Hal tersebut juga berimbas dengan hadirnya pemain keturunan timur tengah serta Afrika yang beragama Islam.
Moussa Sissoko, Adil Rami, serta Paul Pogba yaitu sebagian pemain muslim di scuad tim nasional Perancis.
Sosok pemain muslim juga jadi bagian dari timnas Perancis waktu memenangkan Piala Eropa 2000. Sang playmaker Zinedine Zidane yaitu pemain muslim paling popular didalam scuad Perancis saat itu.
Saat ini, tim nasional Jerman juga difavoritkan dapat mengawinkan trofi Piala Dunia serta Piala Eropa–sama seperti Perancis di jaman Zidane.
Tim nasional Jerman sekarang ini juga diperkuat pemain-pemain Muslim. Mereka di antaranya yaitu Shkodran Mustafi, Mesut Oezil, Sami Khedira, serta Emre Can.
Tetapi, Oezil yang bermain di club Arsenal, pernah mengungkap dianya mungkin saja tidak bakal puasa dalam Piala Eropa yang di gelar waktu musim panas.
” Cuacanya bakal jadi benar-benar panas serta jadwal turnamen bakal ketat, jadi saya tidak akan puasa sepanjang Kejuaraan Eropa, ” tutur pesepak bola keturunan Turki itu seperti diambil dari Turkish Football yang mengutip surat berita Turki, Fanatik (6/6).
Oezil sendiri menyempatkan diri jeda pada selesainya pertandingan Liga Inggris serta pelatnas mendekati Piala Eropa untuk lakukan umrah. Sesudah umrah itu juga ia meluangkan diri bertandang ke perkemahan pengungsi di Yordania untuk menghibur anak-anak disana.
Euro 2016 bakal di gelar sepanjang bln. Ramadan serta beberapa umat muslim bakal berpuasa. Saat umat Islam lakukan takbir pada malam hari sebagai penutup bln. Ramadan, Piala Eropa baru meraih babak semi final.
Sepanjang puasa itu beberapa pesepak bola mesti menahan hawa nafsu, termasuk juga makan serta minum waktu matahari masihlah tampak di langit lokasi itu.
Tetapi, ada pengecualian untuk tidak berpuasa yakni buat mereka yang tengah sakit, tengah mengandung, orangtua lansia, serta yg tidak kuat berpuasa lantaran kondisi spesifik.
Terkait dengan kondisi yang dihadapi Oezil, asosiasi sepak bola Jerman sudah lakukan konsultasi dengan beberapa ulama Islam di Kampus Al Azhar. Mereka cemas cuaca siang hari yang panjang pada musim panas bisa membahayakan kesehatan pemain.
Masalah berkaitan kejuaraan sepak bola di dalam Ramadan juga berlangsung pada Piala Dunia 2014 silam di Brasil. Waktu itu beberapa pesepak bola muslim dihadapkan pada apa yang di alami kembali oleh Oezil serta yang lain sekarang ini di Eropa.
Gelandang Pantai Gading Yaya Toure pilih tidak berpuasa dahulu sepanjang membela negaranya di kejuaraan yang berjalan di Brasil itu. Akan tetapi, ada juga yang masih pilih berpuasa seperti yang dilaksanakan beberapa pemain Iran.
” Pemain sepak bola muslim Iran mempunyai banyak pengalaman untuk memerankan perintah agama serta olahraga, ” tutur pelatih Iran saat itu Carlos Queiroz seperti diambil The National.
” Waktu kwalifikasi Piala Dunia 2014, kami terkadang hadapi permasalahan sama, ada histori yang panjang yang membantu pengembangan pengetahuan. Hari ini, bermain di tingkat seperti ini, itu bukan suatu masalah. ”
Disamping itu pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic pilih tidak menjawab bagaimana skuatnya apakah berpuasa atau tidak? Dia bahkan juga meneror meninggalkan jumpa pers kalau ada wartawan yang menanyakannya sebelum saat kompetisi melawan Jerman di putaran final Piala Dunia itu.